A1news.co.id|Takengon – Presiden Mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP), Asraf, hari ini melancarkan kritik tajam yang dialamatkan kepada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Aceh Tengah dan Pemerintah Daerah Aceh Tengah.
Asraf menyoroti dugaan praktik “main-main” PLTA yang tidak hanya merusak lingkungan vital tetapi juga menghasilkan proyek infrastruktur di luar ekspektasi masyarakat.
Dalam pernyataan kerasnya, Asraf menyebut PLTA Kabupaten Aceh Tengah sebagai biang kerok di balik berbagai masalah lingkungan di daerah tersebut.
“PLTA Aceh Tengah ini sudah keterlaluan, sudah main-main! Mereka tidak hanya merusak Danau Laut Tawar yang menjadi jantung kehidupan kita, tetapi juga menyebabkan penyempitan sungai yang berdampak serius pada ekosistem dan masyarakat sekitar,” tegas Asraf.
Tak berhenti di situ, Asraf juga menyoroti bobroknya proyek infrastruktur yang dikerjakan.
“Kini, jembatan Asir-Asir Bawah yang sangat dinantikan masyarakat justru dibangun di luar ekspektasi, bahkan jauh dari standar kelayakan.
Ditambah lagi, proyek jogging track yang seharusnya menjadi fasilitas publik, malah hanya terlihat seperti lintasan jalan kebun yang tidak terawat. Ini jelas-jelas bentuk ketidakseriusan dan pemborosan anggaran!” kecamnya.
Melihat kondisi ini, Asraf menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PLTA Aceh Tengah. “Kami meminta PLTA untuk segera dievaluasi dan bertanggung jawab penuh atas pencemaran lingkungan yang telah terjadi.
Ini bukan hanya masalah teknis, ini masalah komitmen terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah,” tegas Asraf.
Ia juga mendesak Pemerintah Daerah Aceh Tengah untuk tidak lagi bersikap pasif. “Pemda harus serius dalam mengawasi dan menindak tegas pihak-pihak yang merugikan rakyat dan lingkungan.
Jangan sampai kelalaian ini terus berlanjut dan merusak masa depan Aceh Tengah,” pungkas Asraf.
Ia menambahkan bahwa UGP bersama elemen masyarakat lainnya akan terus mengawal kasus ini dan siap melakukan aksi dan ini harus segera di tuntaskan.(WD)