A1news.co.id|Bireuen – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk mengusulkan program prioritas tahun 2025 yang digelar di 17 kecamatan di Kabupaten Bireuen, telah berakhir di Kecamatan Kuala, Rabu (6/3/2024) pagi.
Sebagaimana di kecamatan lainnya, dalam Musrenbang dibuka Asisten II Setdakab Bireuen, Dailami, Shut MIL, dalam laporannya Camat Kuala Erizal, STP juga menyampaikan sejumlah program prioritas dibeberapa sektor telah ditetapkan.
Kami Kecamatan Kuala mengusulkan sejumlah program prioritas antara lain yaitu jalan evakuasi Lancok – Lancok – Kuala Raja sudah mulai dikerjakan 2 jembatan,
Masih ada sisa 2 jembatan serta jalan penghubung, di ujung jalan di Gampong Kuala Raja ada rumah warga perlu di bebaskan.
Selanjutnya, perawatan jalan utama Kecamatan Kuala mulai dari Gampong Cot Unoe sampai Kareung sudah mulai rusak mengganggu kelancaran geliat aktivitas masyarakat dan juga sering kecelakaan.
Saluran pembuang untuk menghindari banjir karena banyak sampah dari Kota Bireuen yang butuh perhatian yaitu saluran Cot Gapu ke Lancok-Lancok, saluran pembuang Kareung, saluran dari Geudong-Geudong ke Cot U Sibak, saluran dari Kota ke Kuala Raja.
Saluran Cot Trieng ke Krueng Juli, di situ juga butuh pelabuhan tempat pendaratan ikan (TPI).
Pengaspalan jalan Cot Geulumpang ke Cot Gapu ini merupakan jalan elak dan juga jalur transportasi anak sekolah ke Cot Gapu Kecamatan Kota Juang.
Jembatan di Gampong Krueng Juli Timu, jembatan penghubung Krueng Juli Timu dan Krueng Juli Barat, terang Camat Erizal.
Asisten II Sekdakab) Bireuen, Dailami, SHut MIL, usai Musrenbang di hadiri Kepala Bappeda Bireuen, Bob Miswar, SSTP MSi, kepala dinas, sekretaris dinas, badan, kantor, Muspika, dan perangkat gampong, mengatakan.
Program atau usulan disampaikan oleh pihak Kecamatan Kuala lebih dominan untuk pembangunan insfratruktur seperti jalan, jembatan dan jaringan irigasi.
Terkait jaringan irigasi dari Kecamatan Juli, ke Kota Juang dan Kuala tentu ini menjadi perhatian dan kepedulian bersama memaksimalkan aliran air sampai Kecamatan Kuala
Kata Asisten II, masyarakat di Kuala mengeluh dikarenakan ada beberapa titik jaringan sering terjadi dangkal atau tersumbat dengan sampah.
“Maka ini perlu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang berada disepanjang jaringan air, agar tidak buang sampah sembarangan,” imbuh Asisten II.(Red)